Harga Yahoo! di pasar saat ini hanya sekitar US$17 miliar atau sekitar Rp145 triliun.
Selepas memecat CEO-nya, Carol Bartz, Selasa kemarin, 6 September 2011,  Yahoo! dinyatakan akan dijual. Pemilik Yahoo mengatakan akan membiarkan  pemilik berikutnya untuk membenahi masalah yang terus membeli perusahaan  Internet terkemuka ini.
Dilansir Wall Street Journal, Rabu, 7 September 2011, Dewan Komisaris Yahoo! telah mengungkapkan rencana itu dengan gamblang usai memecat Bartz melalui telepon. "Yahoo! akan dijual kepada mereka yang mengajukan harga penawaran yang tepat," demikian dikatakan salah satu anggota Dewan Komisaris kepada Wall Street Journal.
Dilansir Wall Street Journal, Rabu, 7 September 2011, Dewan Komisaris Yahoo! telah mengungkapkan rencana itu dengan gamblang usai memecat Bartz melalui telepon. "Yahoo! akan dijual kepada mereka yang mengajukan harga penawaran yang tepat," demikian dikatakan salah satu anggota Dewan Komisaris kepada Wall Street Journal.
Langkah ini dinilai pilihan tepat agar  Yahoo! dapat kembali bersaing dengan situs-situs besar lainnya. Google  dan Facebook, misalnya, yang lahir setelah Yahoo! saat ini telah berlari  lebih kencang, sementara Yahoo! tertinggal tanpa inovasi.
"Saya kira ini langkah yang tepat, namun sayang, terlambat setahun. Bisnis Yahoo! sudah terlanjur rusak," kata Trip Chowdry, pengamat di Global Equity Research, sebagaimana dikutip CNN.
Permasalahan saat ini adalah bagaimana mencari pembeli yang tepat. CNN mengabarkan Microsoft pernah menawar Yahoo! tiga tahun lalu dengan harga US$47 miliar atau sekitar Rp401 triliun. Tapi, akibat kinerjanya yang terus menurun, harga Yahoo di pasar saat ini hanya sekitar US$17 miliar atau sekitar Rp145 triliun.
"Saya kira ini langkah yang tepat, namun sayang, terlambat setahun. Bisnis Yahoo! sudah terlanjur rusak," kata Trip Chowdry, pengamat di Global Equity Research, sebagaimana dikutip CNN.
Permasalahan saat ini adalah bagaimana mencari pembeli yang tepat. CNN mengabarkan Microsoft pernah menawar Yahoo! tiga tahun lalu dengan harga US$47 miliar atau sekitar Rp401 triliun. Tapi, akibat kinerjanya yang terus menurun, harga Yahoo di pasar saat ini hanya sekitar US$17 miliar atau sekitar Rp145 triliun.
Melorotnya harga inilah yang menjadi  salah satu alasan Dewan Komisaris Yahoo memecat Bartz. Selain tanpa  inovasi, Yahoo! dinyatakan telah kalah bersaing menggaet pengiklan  besar. Hal ini berujung pada hilangnya kepercayaan investor terhadap  Yahoo, khususnya para investor dari China dan Jepang. Selain itu, Yahoo!  juga dianggap sebagai perusahaan Internet tanpa visi yang jelas.
Pemecatan Bartz sedikit banyak berpengaruh terhadap harga Yahoo! di bursa saham. Usai pemecatan diumumkan, saham Yahoo! naik 4 persen pada perdagangan Rabu sore kemarin, menjadi US$13,50. Namun, Yahoo! memerlukan lebih dari itu. Saat ini mereka memerlukan CEO baru yang dapat mengangkat kembali ketenaran nama Yahoo!.
"Sebaiknya Dewan Komisaris mencapai kesepakatan untuk menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan ini dulu sebelum ditunjuk CEO yang baru," kata Youssef Squali, pengamat dari Jefferies & Co., yang juga memperkirakan harga saham ideal untuk Yahoo! adalah antara US$18 hingga U$20.
Pemecatan Bartz sedikit banyak berpengaruh terhadap harga Yahoo! di bursa saham. Usai pemecatan diumumkan, saham Yahoo! naik 4 persen pada perdagangan Rabu sore kemarin, menjadi US$13,50. Namun, Yahoo! memerlukan lebih dari itu. Saat ini mereka memerlukan CEO baru yang dapat mengangkat kembali ketenaran nama Yahoo!.
"Sebaiknya Dewan Komisaris mencapai kesepakatan untuk menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan ini dulu sebelum ditunjuk CEO yang baru," kata Youssef Squali, pengamat dari Jefferies & Co., yang juga memperkirakan harga saham ideal untuk Yahoo! adalah antara US$18 hingga U$20.
sumber : vivanews.com     

No comments:
Post a Comment